Skincare Yang Aman Untuk Ibu Hamil
Sejujurnya saya bukan tipe ibu yang biasa memakai perawatan wajah atau kulit dan make-up yang pro karena bersyukur tipe kulit saya baik-baik saja. Bedak muka saja saya tidak punya. Malah saya seringkali berpikir karena saya bukan yang suka coba-coba skincare berbagai tipe ataupun make up malah membuat kulit saya baik-baik saja.
Berikut beberapa jenis skincare yang saya pakai selama kehamilan.
Pada akhir tahun 2015, saya sempat mengalami jerawat yang cukup parah. Meskipun jumlah jerawatnya tidak sampai merusak kulit tapi jumlahnya tiba-tiba meningkat sangat pesat, dimana bahkan saat puber pun saya tidak terlalu berjerawat. Saya sempat konsultasi dengan dokter kulit di rumah sakit dan ia hanya bisa menyarankan saya mencoba cuci muka dan badan dengan sabun bayi Johnson’s Milk + Rice.
Tentu saja selama perawatan beberapa bulan tersebut juga saya selingi dengan obat muka dari dokter. Menurut dokter saat itu jerawat itu muncul karena pikiran dan stress saat itu. Memang waktu itu saya sedang sibuk-sibuknya bekerja di kantor dan menyiapkan pernikahan. Tapi lucunya setelah pernikahan nyatanya jerawat saya berangsur-angsur berkurang pesat dan sampai sekarang.
Untuk perawatan muka, karena saya tidak memakai make-up, saya memilih hanya memakai lotion muka yang natural dari The Face Shop – Chia Seed Emulsion yang saya beli saat dulu berlibur ke Korea dan karena pemakaiannya juga kebanyakan hanya di pagi hari setelah mandi, jadi tidak cepat habis. Perlu diperhatikan selama hamil, ibu tidak boleh menggunakan skincare yang ada zat whitening-nya dan daripada salah menebak unsur kimia dalam kosmetik, sebaiknya ibu hamil memakai lotion muka yang natural saja.
Setelah bertanya kepada beberapa teman yang sudah pernah hamil dan melahirkan, banyak yang share kalau mereka sudah memakai berbagai merek oil untuk perut dan badan yang berharga mahal juga pada akhirnya muncul stretchmark di perut. Saya memang sempat concern tentang munculnya stretchmark di perut yang kalau kita cari tahu di google, hasil pencariannya agak mengerikan. Tapi ibu-ibu perlu mengingat bahwa tipe atau jenis kulit setiap orang berbeda-beda, bahkan seperti ibu saya tidak pernah menggunakan skincare apapun ke badan saat kehamilannya dulu tidak ada stretchmark sedikitpun. Oil atau skincare yang kita pakai untuk menghindari stretchmark hanyalah prevention tapi tidak pernah ada jaminan.
Akhirnya saya memutuskan untuk memakai 2 jenis skincare ini, Bio Oil yang harganya tergolong memadai dan dapat dibeli di gerai atau apotik terdekat dan Dewi Sri Spa Innoshape produk Indonesia. Dioleskan ke perut setelah mandi berurutan dari Bio Oil kemudian Innoshape. Hasilnya memang sampai pada kehamilan 7 bulan ini tidak ada stretchmark di perut. Tapi bagian tubuh yang lainnya yang tidak pernah saya perhatikan justru muncul stretchmark di bokong bagian bawah karena rupanya ukuran paha dan bokong saya bertambah cukup pesat seiring meningkatnya berat badan saya. Sejak itu baru saya mulai memakai oil juga ke bagian tersebut.
Baru belakangan ini, karena dikasih skincare yang baru dari teman, saya baru mencoba Sukin yang baru dipakai beberapa kali. Saya memakai ini sebelum tidur saja karena sudah mumpung dikasih.
Sejauh kehamilan 7 bulan ini saya hanya memakai beberapa skincare yang sudah saya sebutkan di atas, tidak lebih dan tidak kurang dan puji Tuhan, selama kehamilan ini saya tidak mengalami kulit kering atau berminyak, tidak ada jerawat membandel tapi muncul stretchmark yang cukup jelas di bokong dan di payudara karena membesarnya area tersebut. Semua perubahan kulit pada masing-masing ibu hamil itu berbeda dan bisa juga karena pengaruh horman dalam tubuh. Patut disyukuri segala perubahan yang mungkin tampak pada kulit ini tidak ada tandingan nilainya dengan buah hati yang sedang dikandung. Pengorbanan ini hanyalah nilai sangat kecil dibandingkan sukacita yang akan didapat saat kita bertemu bayi kita nanti dan percayalah, suami atau ayah yang baik akan menerima perubahan ini pada istrinya karena proses kehamilan yang kita jalani tidaklah mudah.