Siapa Yang Bilang Tidak Boleh Olahraga Selama Hamil?
Kenyataannya, masih banyak yang berpendapat selama kehamilan maka ibu hamil harus lebih banyak diam, kalem dan berbaring saja. Padahal justru selama kehamilan, olahraga ringan adalah persiapan bagi tubuh untuk menanggung perubahan berat badan baik dari ibu sendiri maupun bayi yang semakin besar mendekati kelahiran.
Selama kehamilan, saya melakukan beberapa olahraga ringan sebagai berikut yang sudah terbukti aman.
- Stretching Ringan
Kita semua pasti familiar dengan beberapa gerakan stretching yang biasa dilakukan saat pemanasan sebelum berolahraga. Seperti menggerakkan otot leher, pundak atau bahu, pinggang, punggung dan kaki. Bagi ibu hamil, jelas tidak memungkinkan bagi kita untuk melakukan olahraga berat lagi mengingat ukuran perut yang semakin besar dan mungkin tidak aman bagi kandungan. Tapi dengan rutin dilakukan stretching ringan ini setiap pagi setelah bangun pagi atau sebelum tidur sangat membantu agar otot badan ibu hamil tetap fleksibel. Meski demikian, perlu diingat stretching ringan ini tidak perlu dipaksakan dan lakukan hanya gerakan yang memungkinkan saja. - Berenang
Saya cukup yakin banyak sekali orang yang beranggapan berenang itu tidak memungkinkan bagi ibu hamil. Selama kehamilan trimester kedua, saya cukup rutin berenang dan terbukti sangat membantu saya untuk menghindari sakit pinggang. Berapapun berat badan ibu hamil, berenang tidak akan terlalu sulit dilakukan karena kita akan mengapung di air. Tapi tentu ada beberapa tips dan trik yang perlu diperhatikan.
– Jangan berenang di kolam renang yang terlalu dalam. Biasanya di kompleks perumahan, kolam renang yang dibuat cukup aman dengan kedalaman air sekitar 150cm.
– Jangan berenang saat udara dingin, antara pukul 10-4 sore adalah waktu terbaik karena air sudah cukup hangat dan coba hindari terpapar langsung dengan matahari.
– Berenang dengan gaya katak yang aman dan cukup berenang antara 15 – 30 menit agar ibu tidak kelelahan.
– Jika tidak dalam mood berenang, cukup berendam atau berjalan kaki ringan dalam kolam renang juga membantu.Memasuki trimester ketiga ini memang saya agak malas untuk berenang sehingga pada kehamilan minggu ke 32 ini saya mulai merasakan sakit pinggang bagian bawah karena kurang stretching. Kesulitan lainnya adalah minimnya pilihan baju renang untuk ibu hamil dan agak kurang yakin kalau berenang menggunakan bikini dengan perut buncit. Saya berpikir mungkin karena masih sangat sedikit ibu hamil yang memilih untuk berenang saat hamil sehingga opsi baju hamil tidak banyak ditawarkan. Kalau adapun, sangat mahal harganya. Saya sendiri memutuskan memakai tank top dan celana pendek spandex olahraga saja.
- Jalan Kaki
Ini adalah jenis olahraga yang paling mudah dilakukan oleh semua orang, termasuk yang bukan ibu hamil sudah terbukti sangat bermanfaat untuk menjaga tubuh tetap fit. Tentu jalan kaki yang dimaksudkan dalam kadar yang wajar dan jangan sampai ibu hamil kelelahan karena justru bisa menyebabkan kaki bengkak bagi beberapa orang. Kebetulan saya sendiri tipe orang yang suka sekali berjalan kaki tetapi sejak sakit pinggang bagian bawah ini membuat saya sedikit kesulitan karena nyeri dirasakan setiap kali jalan kaki. - Pijatan Suami
Tips yang terakhir ini bukan olahraga bagi ibu hamil tapi bagi suami. Membawa beban berat bayi selama 9 bulan dan perubahan bentuk badan yang signifikan pasti membuat ibu hamil terkadang merasa sangat letih, sehingga disini ayah dapat berperan membantu dengan memberikan pijatan lembut di pundak atau punggung. Bagi kasus saya, terkadang termasuk kaki saat mengalami kram dadakan di tengah malam saat tidur.
Catatan terakhir, tentu ada opsi olahraga ringan lainnya yang aman bagi ibu hamil seperti yoga, pilates atau senam hamil lainnya. Hanya memang kebetulan saya tidak mengikuti kelas tersebut. Tapi silahkan tinggalkan komen di bawah artikel ini untuk membagikan pengalaman Anda.