by Karen Kamal

Mom-To-Be: Books for Your Curious Mind and Worries

Mom-To-Be: Books for Your Curious Mind and Worries

Saya yakin sebagian besar dari ibu-ibu yang baru pertama kali menjalani kehamilan akan merasa sangat clueless dan akhirnya merasa sangat khawatir. Saya sendiri juga mengalami masa-masa tersebut, sehingga saya tahu betul rasanya dan sudah pasti sebagai calon ibu, kita merasa khawatir karena ingin memberikan yang terbaik bagi anak kita nantinya.

Salah satu langkah awal yang saya lakukan adalah membekali diri dengan membaca beberapa buku tentang mengasuh bayi, menyusui dan parenting. Saya tidak bilang kita harus membaca banyak-banyak buku untuk persiapan, tapi untuk mendapat informasi yang cukup memadai saja. Berikut beberapa buku yang telah saya baca dan sedang dibaca.
 

 
Buku pertama yang saya baca adalah ASI dan Menyusui karena mendengar beberapa cerita teman yang mengalami kendala untuk memberikan ASI padahal kebanyakan ibu-ibu ingin memberikan ASI yang terbaik dan memadai untuk anaknya karena kita semua sadar kandungan gizi yang diberikan lewat ASI tidak dapat dibandingkan dengan susu formula. Alasan lainnya adalah memberikan susu formula biayanya lebih besar juga.
 
Tapi perlu saya ingatkan dengan membaca buku ASI dan Menyusui tentu tidak pernah ada jaminan proses menyusui nantinya 100% berjalan lancar tapi paling tidak dengan mengetahui informasi-informasi penting tersebut dapat membuat kita lebih tenang dan tidak terlalu panik.
 
Dalam buku ASI dan Menyusui ditulis F.B. Monika, seorang konselor menyusui. Sebelumnya saya benar-benar tidak mengerti istilah-istilah yang kerap kali dipakai, misalkan “ASIP, Mastitis, Bingung Puting” dan saya semakin tidak percaya diri. Tapi dalam buku ini penjelasannya sangat lengkap dan sangat struktural. Bagi ibu-ibu yang bukan tipe suka membaca, kamu bisa melewatkan bagian kandungan gizi dalam ASI karena intinya kandungan dalam ASI sangat bermanfaat dan dibutuhkan bayi.
 
Yang paling saya highlight dalam buku ini adalah saya dapat membayangkan proses keseluruhan menyusui sehingga saya dapat membagikan informasi tersebut dan bekerja sama dengan suami nantinya. Kesimpulan proses menyusui yang dapat saya bagikan:
1. Konsisten dan rajin beri ASI (atau breast pump) setiap 2-3 jam sekali;
2. Ayah dapat mempersiapkan bayi dengan melepas bedong, sarung tangan/kaki. Tujuannya agar selama menyusui bisa skin-to-skin antara ibu dan bayi sehingga keduanya bisa nyaman;
3. Ibu persiapkan diri dengan cuci tangan, pijat lembut payudara dan bersihkan sejenak dengan handuk air hangat;
4. Pelajari posisi pelekatan (latch on) dengan pastikan memasukkan seluruh bagian areola payudara ke dalam mulut bayi sebelum mulai disedot dan coba beberapa variasi posisi menyusui agar pengosongan payudara terjadi dengan baik;
5. Beri penekanan pada payudara untuk membantu pelekatan dan sambil pijat lembut selama menyusui;
6. Lama menyusui +/- 15 menit per payudara;
7. Bantu bayi untuk melepaskan payudara dengan tahan lembut rahang atau dagu bawah;
8. Lanjutkan pumping dengan tangan selama 2-3 menit sampai payudara benar-benar kosong untuk mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan infeksi;
9. Kompress dengan handuk atau kapas selama 5 menit;
10. Oleskan susu tetes terakhir ke sekitar putih untuk cepat menyembuhkan luka puting;
11. Ayah bersihkan rongga mulut bayi dengan kasa dan air hangat.
 

Proses menyusui sangatlah natural dan pasti banyak kesalahan yang terjadi tapi sedikitnya dengan informasi yang dapat diperoleh sebelum menjalaninya akan sangat membantu memberikan kepercayaan diri kepada ibu.

 
Buku kedua yang saya baca untuk melengkapi saya secara umum adalah buku Anti Panik Mengasuh Bayi. Isinya sangat straight to-the-point dan terlebih lagi penjelasannya kebanyakan dengan gambar ilustrasi yang sangat menarik sehingga saya hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk membaca bagian 0-6 bulan. Saya memang sengaja tidak langsung membaca seluruh buku dalam sekali waktu karena saya yakin kebanyakan informasi malah akan membuat saya overwhelm dan akhirnya lupa sama sekali. Saya membekali diri juga untuk pengasuhan bayi ini dengan mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas Newborn Care Class yang diadakan oleh Buba and Bump. Saya akan membagikan lebih lengkapnya lagi mengenai kelas ini setelah menjalankannya nanti.

 


 
Buku What to Expect The First Year adalah buku yang dipinjamkan teman saya. Meskipun ditulis dalam bahasa inggris, rupanya buku ini memberikan insight dari sudut pandang yang sangat menarik dan lengkap. Ketimbang hanya membahas cara merawat bayi, buku ini juga memberikan gambaran apa yang akan terjadi dan yang perlu diresponi ayah dan ibu, termasuk menghadapi keluarga, mertua dan lainnya. Dari cara memilih dokter sampai memutuskan untuk melahirkan normal atau caesar.
 
Buku ini sangat tebal sekitar 750 halaman, sehingga memerlukan ketekunan dan waktu yang cukup panjang untuk membacanya. Jujur saja, saya pun belum selesai membacanya. Beberapa poin yang dirasa tidak sesuai dengan budaya Asia atau Indonesia bisa dilewatkan.

 


 
Untuk melengkapi makanan informasi tentang persiapan bayi, tidaklah lengkap tanpa buku Parenting. Karena saya dan suami membangun keluarga kami atas dasar kekristenan, saya memilih untuk membaca A Box of Chocolates Vol 1 & 2 yang ditulis oleh Hanna Carol. Kedua buku ini saling berkesinambungan dan sangat menarik karena penulisannya sangat sederhana dan memakai ilustrasi yang menarik. Saya percaya nantinya sebagai orang tua, kita tidak hanya perlu memenuhi kebutuhan jasmani anak-anak kita tapi juga rohaninya.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *